perawatan hewan

Kucing mungkin tampak seperti hewan peliharaan yang paling mandiri. Namun, kucing juga membutuhkan perawatan agar jadi hewan peliharaan yang baik dan bisa diatur. Meskipun lebih mandiri daripada anjing, kucing bisa menjadi sama setianya dengan anjing jika Anda merawat dan menyayanginya. Pastikan untuk menjaga agar kucing tetap sehat, mendapatkan perawatan pencegahan, makanan, dan pengasuhan. Dengan begitu, kucing akan merasa disayangi dan menghargai tempatnya di keluarga Anda.
1.Menjaga Kucing Supaya Tetap Sehat
1

Bawa kucing Anda ke dokter hewan untuk pemeriksaan kesehatan tahunan. Hal ini akan membantu pendeteksian penyakit pada kucing sebelum kondisinya menjadi semakin parah. Saat pemeriksaan tersebut, Anda bisa mendiskusikan kekhawatiran Anda tentang kesehatan atau perawatan kucing dengan dokter hewan. Jelaskan jika Anda memperhatikan ada yang berbeda dengan kucing Anda, seperti caranya mengeong, berjalan, makan atau bertingkah laku. Saat pemeriksaan, vaksin kucing akan diperbarui dan sampel kotorannya akan diperiksa untuk mendeteksi parasit internal. Jika kucing sakit, semua penyakitnya juga akan diobati.[1]
  • Dokter hewan mungkin akan menyarankan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendeteksi jenis parasit lain, fungsi jantung, fungsi ginjal, atau diabetes.
  • Kucing yang sudah tua harus diperiksa setahun dua kali karena lebih rawan terkena penyakit.[2] 

  • 2
    Segera bawa anak kucing ke dokter hewan untuk perawatan pencegahan. Jika Anda baru saja mendapat anak kucing, bawa anak kucing tersebut ke dokter hewan dalam jangka waktu satu minggu setelah mendapatkannya.[3] Anak kucing harus lebih sering dibawa ke dokter hewan daripada kucing dewasa setelah berumur sekitar 8 minggu. Anak kucing harus diberi vaksin 2-3 kali (minimal untuk penyakit distemper dan rabies). Pada kunjungan pertama, dokter hewan akan mendiskusikan risiko penyakit lain, seperti feline leukemia.
    • Anak kucing mungkin mengalami cacingan. Jenis cacing gelang bisa menghambat pertumbuhan kucing dan menular kepada manusia. Dokter hewan akan menyarankan pengobatan dengan obat oral.
    3
    Ketahui waktu untuk memberi kucing pengobatan khusus. Jika kucing Anda sakit, Anda mungkin harus membawanya ke dokter hewan. Sebaiknya, simpan uang untuk kondisi darurat semacam ini. Beberapa dokter hewan juga menerima asuransi hewan peliharaan. Asuransi ini bisa digunakan ketika ada kunjungan medis yang tidak direncanakan. Meskipun gejala penyakit bisa berbeda-beda pada setiap kucing, hubungi dokter hewan jika ada perubahan pada:[4]
    • Mata: keluarnya cairan, berwarna merah, juling, berkabut (katarak), kucing menggaruk-garuknya
    • Telinga: rasa gatal, keluarnya cairan, berbau tidak sedap
    • Pernapasan: bersin disertai dengan cairan, batuk yang tidak kunjung reda, kesulitan bernapas/terengah-engah
    • Kulit: adanya benjolan atau gumpalan, pembengkakan, rasa gatal yang berlebihan/terus menerus, luka, memerah, perubahan warna kulit menjadi kuning
    • Urine: berdarah, sulit buang air kecil, buang air kecil secara berlebihan, buang air kecil sembarangan
    • Pencernaan: muntah, kehilangan nafsu makan, diare, sembelit
    • Umum: tidak enak badan/lesu, gelisah, kejang, merasa bingung
    4
    Sterilkan kucing dengan operasi pengebirian. Operasi pengebirian akan membantu masalah perilaku kucing seperti berkeliaran dan kecenderungan untuk buang air kecil sembarangan. Operasi ini bisa melindungi kucing dari banyak penyakit termasuk tumor kelenjar payudara, kanker ovarium, kanker uterus, dan kanker testis.[5]Operasi ini juga akan mengurangi jumlah kelahiran anak kucing yang tidak diinginkan.
    • Jika Anda mempunyai anak kucing, dokter hewan mungkin akan menyarankan operasi pengebirian saat kucing berusia 2-6 bulan.
    5
    Sering bersihkan bulu kucing (grooming). Jika kucing Anda berbulu panjang, gunakan pin brush untuk menyisiri bulunya. Slicker brush yang pipih akan lebih cocok untuk digunakan pada kucing yang berbulu pendek. Anda juga bisa menggunakan sikat berbentuk segitiga yang lebih kecil untuk menyisir area tubuh kucing yang lebih kecil, seperti wajah dan telinganya. Jika Anda ingin menggunakan sisir, pilih sisir yang giginya tidak rapat untuk kucing berbulu panjang, dan sisir bergigi rapat untuk kucing berbulu pendek. Untuk anak kucing, gunakan sikat yang lebih kecil dan lembut.
    • Proses ini adalah waktu yang bagus untuk memeriksa kutu, gumpalan, dan benjolan pada kulit kucing.
    • Grooming sangatlah penting karena bisa membersihkan bulu yang mati, mencegah hairball, menstimulasi aliran darah kucing, dan menjadi kesempatan yang bagus agar Anda dekat dengan kucing Anda.[6]
    6
    Sikat gigi kucing. Gunakan sikat gigi yang berbulu lembut dan pasta gigi untuk hewan (bukan untuk manusia karena fluorida beracun untuk kucing). Mulai dengan membiarkan kucing mencicipi rasa pasta gigi tersebut. Pada keesokan harinya, oleskan pasta gigi pada gusi gigi bagian atasnya dengan jari Anda. Lakukan lagi hal ini pada keesokan harinya dengan menggunakan sikat gigi. Oleskan pasta gigi dengan gerakan melingkar dari belakang ke depan. Secara bertahap, sikat giginya sedikit demi sedikit, pada bagian luar dan dalam gigi. Proses ini akan menghabiskan waktu kurang dari 30 detik.
    • Perawatan gigi penting untuk kesehatan kucing, karena banyak jenis penyakit dihubungkan dengan gigi yang tidak dirawat dengan baik dan penyakit gusi. Bakteri dan plak bisa masuk ke dalam aliran darah dan seluruh tubuh kucing, mengakibatkan penyakit jantung, ginjal,[7] rasa sakit pada mulut, sulit makan, dan tanggalnya gigi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

resep herbal

rempah indonesia

perawatan